Selasa, 13 April 2010

Cilegon, “Kota Wisata” & “Kota Masjid”


Sudah 9 tahun usia Kota Cilegon pada tanggal 27 April 2008, pasti telah banyak yang dilakukan pemerintah kota dalam mengelola kota yang kita cintai ini, apakah puas atau tidak puas dari masyarakatnya adalah hal yang perlu diperbaiki di hari-hari ke depan. Semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik dan dihindari dari bencana yang tidak disangka-sangka. Amin.

Sebagai referensi, di Kota Malang, pemerintahnya menginginkan kembalinya kota Malang yang Ijo Royo-royo dari kondisi yang sekarang Ijo Ruko-ruko, kemudian kota Jember yang menobatkan menjadi kota “Fashion” yang sebelumnya ditentang oleh masyarakatnya karena dianggap hal yang tidak mungkin. Tapi kita lihat bahwa Kota Jember akhirnya menjadi Kota Jember yang tidak kalah dengan Kota Bandung dalah hal fashion.

Terus bagaimana kira-kira Kota Cilegon yang kita cintai ini agar bisa memberikan dampak yang langsung bagi masyarakatnya? Usulan untuk pemerintah, pelaku industri dan masyarakat seperti apa wajah Kota Cilegon ke depan? Dengan melihat karakteristik masyarakat yang agamis dan lingkungan industri yang kuat maka perlu penetapan visi/ keinginan yang sama antara pemerintah, industri dengan masyarakatnya. Menurut Pandangan penulis bahwa kota Cilegon ke depan harus diarahkan menjadi KOTA WISATA & INDUSTRI.

Kota Wisata yang bagaimana? Seperti kita ketahui bahwa di Sukabumi, Puncak adalah kota wisata untuk agro bisnis atau yang terkait dengan kondisi alamnya. Terus, seperti apa kota Wisata di Cilegon? Penulis berpendapat bahwa kota Cilegon harus menjadi ”KOTA WISATA MASJID” dan menjadi ”KOTA INDUSTRI” karena disesuaikan dengan kultur yang ada dan alam yang ada serta kondisi saat ini yaitu banyaknya industri. Hal ini penulis anggap potensi yang belum tergali dengan baik.

Cukup ada peluang Kota Cilegon menjadi ’KOTA WISATA MASJID” disebabkan karena hampir mayoritas penduduknya beragama muslim dan belum ada sebuah kota yang memberikan informasi tentang perkembangan tentang sejarah Agama Islam.

Dari segi fisik masjid maka pemerintah harus mendorong untuk merenovasi atau pembangunan masjid dengan jenis masjid yang berbeda-beda, misalnya mencontoh arsitektur masjid yang ada di Arab Saudi (Masjid Nabawi, Masjid Jin, Masjid di laut Merah dll ) yang terkait dengan sejarah perkembangan Islam dan dari segi alam sebagai contoh di area Bagendung bisa ditata seperti Padang Arofah dll. Atau membangun seperti Masjid Demak, Banten dll (model masjid yang di bangun oleh para Wali Songo). Sehingga Kota Cilegon merupakan ”Miniatur Museum sebesar kota itu sendiri”.

Dengan penobatan Kota Cilegon menjadi KOTA WISATA MASJID diharapkan dampak terhadap pengangguran bisa teratasi karena ada pembangunan dan untuk selanjutnya sebagai kota wisata bisa mendorong wisatawan lokal maupun luar negeri.

Dari segi Pusat Pendidikan keagamaan Cilegon, pemerintah bisa menyiapkan lokasi berkumpulnya Ulama (lintas mahzab dan aliran), perpustakan yang lengkap, meyiapkan ustadz dll. Ini adalah peluang bila pemerintah bisa menjembatani dengan yayasan Al Mahri ( Masjid Kubah Mas di Depok) karena telah memiliki tanah di daerah Bagendung yang cukup luas.

Sedangkan Menjadi ”KOTA INDUSTRI”, maka Kota Cilegon mendorong adanya inventasi lain di bidang industri, dan inipun sudah ada sehingga tinggal di up-grade bahwa industri ini bisa memberikan dampak kepada masyarakatnya. Agar kuat untuk menopang menjadi Kota Industri maka pemerintah dan masyarakat juga harus mendorong tumbuhnya UKM (Usaha Kecil Menengah) yang subur di masyarakatnya.

Secara otomatis bila menjadi Kota Industri maka pemerintah kota, industri maupun masyarakat harus menciptakan pendidikan yang bersifat Skill kepada masyarakatnya. Kami yakin dengan program Corporate Sosial Responsibility di industri bila dikelola secara Integrasi, Terarah serta Fokus akan memberikan dampak yang besar.

Bila perlu Pemikiran Cilegon menjadi ”Kota Wisata Masjid” dan ”Kota Industri” bisa didetailkan dan ditindaklanjuti sesuai tahapan-tahapannya. Insya Allah, Cilegon menjadikan kota yang Barokah bisa tercapai, Amin.

Semoga Allah memberi yang terbaik bagi umatnya, Amin
Wallahu A’lam Bishshawab

penulis adalah Sekretaris Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Cilegon dan Mantan Ketua Umum Serikat Karyawan Kratatau Steel (SKKS).


Sumber:
http://banten-piknik.blogspot.com/2009/12/cilegon-kota-wisata-kota-masjid.html
17 Desember 2009

Sumber Gambar:
http://www.panoramio.com/photo/14358948

Tidak ada komentar:

Posting Komentar